Popular Posts
- Shalawatan Setelah Adzan
- Mengenal lebih dekat dengan bulannya Allah
- About
- Hukum Berjabat Tangan Setelah Salam
- Tantangan Ksatria fajar
- Tadabur Alam Bareng Remush Nuri
- Logo Baru Mediasi Remush Nuri
- Kenapa Doaku Tak Terkabul?
- Ta'lim akbar 2015
- Gelar Temu Alumni, Faksi Naik Jadi Ketua Alumni Remaja Mushola Nuri
Blog Archive
- September 2022 (1)
- June 2019 (3)
- April 2017 (1)
- February 2016 (1)
- December 2015 (1)
- November 2015 (1)
- October 2015 (2)
- September 2015 (1)
- June 2015 (2)
- May 2015 (4)
- January 2015 (4)
- December 2014 (1)
- November 2014 (5)
- October 2014 (7)
- September 2014 (1)
Powered by Blogger.
pengunjung ke:
Artikel terkait
Most Trending
-
Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ? “ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan...
-
# Asal-usul Tarhim Menjelang Shubuh Shalawat Tarhimnya Syaikh Mahmud Khalil al-Khusshariy disebut dalam dua versi, memakai huru...
-
::- AMALAN DI MALAM JUM'AT & HARI JUM'AT -:: Mari saling mengingatkan ! . Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersa...
-
Apapun yang hendak dilakukan oleh seorang hamba hendaknya didasari atas dasar ilmu, misalkan kita ingin dunia mesti pakai ilmu, dan jika...
-
Remushnuri.blogspot.com, Praya. Momen lebaran biasanya digunakan sebagai waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, ...
-
Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ? “ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan...
-
assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, shalawat dan salam kepada Nabi kit...
-
Ikutilah ta'lim akbar.!!! Dengan tema keajaiban do'a ibu. Acara ini Insya Allah akan dilaksanakan pada hari ahad 23 november 2...
-
Bismillahirrahmanirrahim. assalamu'alaikum warohmatullohiwabarokatuh. Apakah ada tuntunan ataukah dibolehkan berjabat tangan setel...
Sunday 25 October 2015
# Asal-usul Tarhim Menjelang Shubuh
Shalawat Tarhimnya Syaikh Mahmud Khalil al-Khusshariy disebut dalam dua
versi, memakai huruf ح (Tarhim) dan memakai huruf خ (Tarkhim). Hal ini dapat dimaklumi, karena sebagian orang terutama orang
Jawa biasa mentransliterasikan huruf حmenjadi “kh”. Namun, Kyai Mathari Mansur juga membenarkan variasi penulisan
“Tarkhim” sebagai transliterasi dari ترخيم yang mengacu pada lantunan dzikir yang sama. Menurut beliau, Tarkhim dengan
huruf خ memiliki makna mengagungkan Allah Swt.
Tarhim sebelum Shubuh pertamakali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio
Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960-an.
Penggubahnya adalah Syaikh Mahmoud Khalil al-Husshariy, ketua Jam’iyyatul
Qurra’ di Kairo, Mesir. Menurut Cak Nun Syaikh al-Husshariy pernah berkunjung
ke Indonesia dan diajak ke Lokananta, Solo untuk rekaman shalawat Tarhim ini.
# Sekilas Biografi Syaikh Mahmud Khalil al-Husshariy
Syaikh Mahmud Khalil al-Husshariy, qari al-Quran terkenal dengan suara
emasnya yang fenomenal, adalah ulama lulusan Universitas al-Azhar dan merupakan
salah satu Qâri’ paling ternama di zamannya sampai ia diberi gelar Syaikh
al-Maqâri (Syaikhya Ahli Qira-ah). Syaikh al-Husshariy dikenal karena
kepiawaiannya dalam membaca al-Quran secara tartîl. Ia mengatakan: “Membaca
al-Quran bukan semata-mata tentang irama (lagu) atau seni bacaannya. Yang
terpenting adalah tartîl, memahami bacaan al-Quran dengan baik dan benar, yaitu
melalui studi kebahasaan (linguistik) dan dialek Arab kuno serta penguasaan
teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata dalam al-Quran. Dengan begitu bisa
dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca al-Quran.”
Syaikh Mahmud al-Husshariy lahir di sebuah desa bernama an-Namla Shabra di
Tanta, Mesir pada tanggal 17 September tahun 1917 M. Mahmud memasuki sekolah
al-Quran pada usia empat tahun. Di usianya yang 8 tahun sudah berhasil
menghafal al -Quran secara keseluruhan. Dan pada usia 12 tahun ia mulai
mempelajari sepuluh qiraah (Qira-ah ‘Asyrah) di al-Azhar.
Ketika berumur 25 tahun ia pergi ke Tanta dan membuktikan dirinya sebagai
seorang qari. Akhirnya dia menjadi qari di Masjid Ahmadi dan terkenal di sana.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1944 M, ia pindah ke Kairo dan memasuki
stasiun radio resmi sebagai qari dimana ia membuat bacaan pertama pada 16
Februari 1944 M.
Pada tanggal 7 Agustus 1948 M, ia dinominasikan sebagai muadzin di Masjid
Sidi Hamza dan kemudian qari di masjid yang sama. Dia juga mengawasi
pusat-pusat bacaan provinsi al-Gharbia. Pada tahun 1949 M, Syaikh Mahmud Khalil
al-Husshariy diangkat menjadi qari Sidi Ahmed al-Badaoui Tanta, al-Ahmadi
Masjid dan kemudian al-Imam al-Husein Masjid di Kairo pada tahun 1955 M.
Di Kairo, Syaikh al-Husshariy juga belajar di Universitas al-Azhar. Dia
dikenal sebagai sarjana yang religius dan penulis banyak buku tentang berbagai
aspek al-Quran. Dia juga terlibat dalam pencetakan Azhari terbaru dari teks
al-Quran.
Statusnya sebagai qari, ia memegang gelar Syaikh al-Maqâri (Scholar
dari reciters), dan pendapatnya sering diminta dan dikutip oleh berbagai media
masa. Dia juga disertai rektor al-Azhar pada perjalanan dan diundang untuk
berpartisipasi dalam Festival Dunia Islam di London (1976).
Rekaman Syaikh al-Husshary tersebar luas didistribusikan di luar Mesir.
Sebagai salah satu dari peringkat unggul 4 qari di Mesir, ia mencatat teks
al-Quran yang lengkap di kedua gaya bacaan, murattal (tartil) dan mujawwad
(tajwid). Dan ia juga yang pertama untuk merekam dan menyiarkan gaya murattal.
Syaikh al-Husshariy dikenal atas kebenaran bacaannya (tajwid), sehingga anaknya
pun menjadi pembaca al-Quran profesional.
Syaikh Mahmud Khalil al-Husshariy wafat pada hari Ahad tanggal 24 Nopember
tahun 1980 M di Kairo, Mesir.
# Teks dan Terjemahan Shalawat Tarhim
الصلاة والسلام عليك
يا امام المجاهدين
يا رسول اللهالصلاة والسلام عليك
يا نا صرالهدى
يا خير خلق الله
الصلاة والسلام عليك
يا ناصر الحق يا رسول الله
الصلاة والسلام عليك
يامن اسرى بك المهيمن ليلا نلت ما نلت والانام نيام
وتقدمت للصلاة فصلى كل من في السماء وانت الامام
والي المنتهى رفعت كريما وسمعت النداء عليك السلام
يا كريم الاخلاق
يا رسول الله
صلي الله عليك
وعلي اليك واصحابك اجمعين
Ashshalâtu
wassalâmu ‘alâik, yâ Imâmal Mujâhidîn yâ Rasûlallâh
(Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu, duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah).
Ashshalâtu wassalâmu ‘alâik, yâ Nâshiral Hudâ yâ Khaira Khalqillâh
(Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu, duhai penuntun petunjuk
Ilahi, duhai makhluk yang terbaik).
Ashshalâtu wassalâmu ‘alâik, yâ Nâshiral Haqqi yâ Rasûlallâh
(Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu, duhai penolong kebenaran, ya
Rasulullah).
Ashshalâtu wassalâmu ‘alâik, yâ Man asrâ bikal Muhaiminu lailan
(Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu, wahai Yang Memperjalankanmu
di malam hari, Dialah Yang Maha Melindungi).
Nilta mâ
nilta wal anâmu niyâmu
(Engkau memperoleh apa yang kau peroleh, sementara semua manusia tertidur).
Wataqaddamta
lishshalâti fashallâ
(Dan engkau beranjak untuk shalat, maka engkau pun melakukan shalat).
Kullu man
fissamâ-i wa Antal Imâmu
(Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu, dan engkaulah yang menjadi imamnya).
Wa ilal
muntahâ rufi’ta karîman
(Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu).
Wasami’ta
nidâ-an ‘alaikassalâm
(Dan engkau mendengar ucapan salam atasmu).
Yâ karîmal akhlâq, yâ Rasûlallâh
(Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah).
Shallallâhu ‘alaika, wa‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în
(Semoga shalawat senantias tercurah atasmu, keluargamu dan semua
sahabatmu).
sumber :
Written By Sya'roni As-Samfuriy http://pustakamuhibbin.blogspot.co.id/
posting : akhy tommy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment